Blogger news

Thursday, February 13, 2014

Mengkonsumsi Makanan Berjamur Yang Sudah Dipotong, Aman ?

 

Melihat makanan ada jamurnya apa yang bakal Anda lakukan? Jika jamur itu ada di bagian tertentu, mungkin Anda hanya membuang makanan yang ada jamurnya. Tapi, amankan cara ini?
Tom Ross dari Food Microbiology, Food Safety. Centre, School of Agricultural Science, University of Tasmania menuliskan di LiveScience, Jumat (14/2/2014), cara memotong makanan yang terkena jamur jauh lebih aman dibanding tak memotongnya sama sekali.

Beberapa makanan berjamur memang seharusnya dibuang. Namun, bagi orang lain, meskipun Anda bisa menyelamatkan dan menggunakan bagian yang tak terkena jamur berisiko buat kesehatan.
Mold merupakan salah satu jamur yang heterotrof, yang artinya tak bisa membuat makanan sendiri seperti tanaman. Sebaliknya, jamur ini menurunkan molekul organik kompleks di lingkungannya menjadi molekul yang lebih kecil yang bisa diserap untuk memenuhi energi dan kebutuhan nutrisi.

Mold merupakan organisme bersel tunggal dan secara individual adalah mikroskopis. Ketika mold membagi menjadi dua sel dan membagi lagi dan lagi, terbentuklah rantai sel yang panjang yang disebut hifa. Hifa bisa bercabang dan membentuk miselium dan jika jumlahnya banyak bisa dilihat dengan mata telanjang. Inilah yang sering kita lihat seperti bulu-bulu di makanan seperti pad selai, saus tomat, keju, dan sebagainya.
Mold bisa membuat dan melepaskan racun yang disebut mikotoksin di dalam makanan yang dari waktu ke waktu bisa membuat Anda sakit.

Anda tak mungkin mengalami gejala langsung dari konsumsi makanan yang terkontaminasi mikotoksin. Jika terus-menerus terpapar jamur maka meningkatkan kemungkinan berbagai penyakit, termasuk ginjal, liver, kerusakan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko berbagai kanker dan gejala neurologis meskipun itu jarang terjadi.
Perlu diingat, tak semua mold pada makanan menghasilkan mikotoksin atau menghasilkan lainnya yang berbahaya. Tapi mikroskop dan laboratorium sulit membedakan yang berbahaya dan tidak.
Mengingat, makan makanan berjamur berisiko buat kesehatan Anda, cara yang terbaik adalah berhati-hati dengan pertumbuhan jamur yang terlihat pada makanan.
Aturan praktis untuk menilai apakah makanan berjamur bisa diselamatkan adalah kadar air atau ketegasannya.

1. Makanan yang kelembabannya tinggi

Makanan ini seperti buah-buahan, pasta atau saus, dan keju lembut bisa memiliki hifa yang terlihat tumbuh di bawah permukaan dan memproduksi mikotoksin. Hal yang sama juga berlaku untuk makanan berpori seperti roti dan kue, di mana hifa bisa menembus. Semua jenis makanan ini harus dibuang jika Anda melihat ada mold di permukaannya.

2. Makanan Padat

Keju cheddar atau salami, atau wortel, yang memiliki struktur padat cenderung memiliki sedikit pertumbuhan hifa. Pada makanan ini miselium bisa dipotong dan sisa makanan yang dikonsumsi berisiko kecil.

Citra Liu BLOG

0 comments:

Post a Comment

 

Subscribe to our Newsletter

Contact our Support

Email us: youremail@gmail.com

Our Team Members